17 Feb 2013

Sekedar bekerja atau meniti karir?

Perjalanan karir diibaratkan sebagai upaya menabung dalam menanti buah kesabaran akan sebuah masa depan yang diinginkan. Karena menabung dalam berkarir merupakan segi awal meraih cita-cita. Background pendidikan di tahun sekarang ini menjadi bahan perbincangan para perusahaan saat memilih kandidat baru yang capable. Faktor pendidikan dengan lulusan ternama menjadi poin plus.

Dengan memiliki ijazah sarjana merupakan momentum awal dalam meniti karir. Gambaran ini menjadi tolak ukur awal yang dapat diartikan sebagai perencanaan karir di awali denganfaktor pendidikan. Perencanaan meniti karir dimulai sejak awal dalam memandang sejauh mana kita merencanakan.
Visi, Misi, dan Tujuan; Dalam kehidupan Anda harus memiliki target akan pencapain yang mencakup 3 prinsip yaitu visi, misi dan tujuan. Bagaimana Anda melihat diri Anda, diri Anda sendiri dalam melihat sisi kehidupan, profesi, serta hubungan Anda 5 tahun yang akan datang?
Value Kepribadian; Pencapaian sebuah kesuksesan didukung dengan motivasi pada diri sendiri. Sebagai contoh, dalam lingkungan sosial apakah Anda rela mementingkan kepentingan orang lain dari pada kepentingan Anda pribadi, dalam hal membantu masyarakat dan orang-orang di sekitar Anda.
Kemampuan Bakat dan Keahlian; Setiap Individu memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda, kenali kepribadian seperti apa yang Anda miliki? Sebagai contoh, apakah Anda adalah seorang yang sering berkata jujur, terbuka dan antusias. Asah keahlian yang Anda miliki saat ini, karena hal ini menjadi sangat berguna dalam aktifitas Anda sehari–hari.
 
Rata-rata setiap fresh graduate yang baru saja lulus pasti hanya memikirkan satu hal: kapan keterima kerja. Mendapatkan pekerjaan memang sudah menjadi tujuan pasti bagi para fresh graduate selanjutnya. Namun banyak dari fresh graduate yang belum menyadari apa yang seharusnya mereka cari.
Ya, banyak dari fresh graduate lebih memilih untuk sekedar mendapatkan pekerjaan dengan instant. Alhasil, banyak dari mereka yang bekerja di luar bidang studi yang mereka pelajari di bangku kuliah. Tidak ada salahnya, tapi apa yang terjadi kemudian? Mereka kemudian serasa seperti membuang waktu percuma, mempelajari bidang baru mulai dari nol lagi dan tak jarang dari mereka menghadapi rasa bosan sebagai musuh utama. Mungkin tidak semua bidang pekerjaan yang melenceng terasa membosankan.
Sebut saja mereka yang menjadikan hobi sebagai profesi. Misalnya seorang lulusan akuntansi yang gemar fotografi dan kemudian menjadi fotographer, siapa yang berani bertaruh bahwa dia akan bosan menjadi fotographer dalam waktu dekat?
 
Prospek Karir? Ada orang bijak berkata, yang membedakan calon buruh dan calon direktur adalah bagaimana pola pikir mereka dalam menghadapi hidup. Calon buruh berpikir “yang penting hari ini saya bisa hidup”, sedangkan calon direktur berpikir “bagaimana hidup saya
nanti?”. Dari sini bisa kita pelajari bahwa berpikir jauh ke depan lebih baik dibandingkan sekedar mencari kepuasaan sesaat. Sama halnya seperti menentukan karir. Sebagai fresh graduate, tanyakan lagi ke dalam diri Anda, apa sebenarnya yang Anda cari? Jangan hanya karena segilintir rupiah saja lalu mengorbankan karir dan masa depan Anda. Jangan sampai Anda salah mengambil keputusan yang membuat karir Anda stuck dan tidak ada kemajuan.
Sebaiknya Anda berpikiran matang-matang sebelum mencari kerja, pilihlah jenis pekerjaan
yang Anda sukai dan bersabarlah sedikit. (*)

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar