13 Sep 2012

Dibalik dosen pembimbing yang kejam


DIBALIK DOSEN PEMBIMBING YANG KEJAM

Oleh:
Bayu  

Bagi yang gak tau apa itu arti dari dosen pembimbing, coba tanya ibumu atau bapakmu, jika belum tau juga coba kamu tanya teman-teman mu, atau sekalian tanya langsung kepada dosennya, jika belum tau juga, coba tanya diri sendiri. Sudah dapat? ya itu adalah jawabannya. Jawabannya ada pada diri kamu sendiri. Masing-masing dari kalian bisa menyimpulkan apa arti dosen pembimbing. Dalam tulisan ini, saya mencoba untuk menyimpulkan apa arti dari dosen pembimbing. Banyak kesimpulan yang selama ini para Tingkat Akhir-Ers yang menyatakan bahwa, dosen pembimbingku sangat baik; dosen pembimbingku sangat sibuk; dosen pembimbingku sangat kejam; tulisanku dicoret habis-habisan sama dosen pembimbingku, gak punya hati; dan masih banyak lagi. Saya akan mencoba menyimpulkan dari segi bahasa saya, segi penglihatan, segi perasaan, segi emosional, segi kepuasan.

PENDAHULUAN
         
          Keluhan selama ini bagi para Tingkat Akhir-Ers bisa saja meracuni para calon Tingkat Akhir-Ers yang ingin mencoba menyelesaikan studinya. Apa yang diceritakan baik lewat kumpul kebo, ketika sedang hangout, ketika sedang curhat, status Facebook, postingan Twitter, postingan blog, dan lain sebagainya, akan menjadi momok tersendiri bagi mereka. Mungkin maksud para Tingkat Akhir-Ers itu adalah untuk mencoba meringankan beban nya, menceritakan keluh kesah nya, ya saya sangat tahu hal ini karena saya pun merasakan.
            Semestinya, cukuplah keluh kesah itu tidak untuk diceritakan kepada banyak khalayak, bahkan sebenarnya keluh kesah itu tidak perlu terjadi. Sangat wajar ketika kita dihadapkan pada dosen pembimbing yang awalnya berharap sangat bisa membantu malah membuat kita terganggu dengan perasaan keluh kesah, sangat wajar. Belum terganggu dengan perasaan galau yang lainnya, sudah bisa dipastikan, ya pastikan aja sendiri. Dalam hidup ini ada dua sisi yaitu, sisi positif dan sisi negatif. Dalam tulisan ini akan dikupas secara tuntas melihat sosok dosen pembimbing dari sisi positif dan negatif.

SOSOK DOSEN PEMBIMBING
         
             Manusia diciptakan dengan berbagai perbedaan baik itu dari wajah, postur tubuh, warna kulit, sifat, karakter, dan lain sebagainya. Mencoba mengambil teori tersebut, perlunya kita untuk mempelajari perbedaan tersebut, karena kita dilahirkan untuk dapat menerima perbedaan tersebut. Bayangkan jika kita tidak dapat menerima perbedaan, bayangkan sendiri. Mungkin kita tidak sadar bahwa dalam kehidupan ini adalah sepenuhnya mempelajari, kita tidak banyak sadar kalau kita selalu mempelajari, apapun itu. Menurut [Bayu, 2012] hal yang dipelajari akan cepat meresap ke dalam memori kita dan tidak mudah lupa justru ketika kita tidak menyadari bahwa sedang mempelajari hal tersebut, coba saja sendiri. Bahkan kita malah enggan atau malas untuk mempelajari sesuatu ketika kita sadar bahwa harus mempelajari hal itu. Itulah mengapa kita bisa hidup dalam dunia yang terang benderang, terimakasih Mr. Thomas Alva Edison. Apakah Mr. Thomas punya referensi sebelumnya untuk mempelajari pembuatan lampu? menurut saya dia mempelajari dengan insting nya dan dia tidak sadar hal itu, yang dia sadari hanya "Saya butuh waktu lagi untuk membuatnya sempurna". Lalu apa hubungannya dengan sosok dosen pembimbing? ya saya janji tidak akan ngalor ngidul lagi.
                 Apakah kita perlu mempelajari sosok manusia? Ya perlu, namun sebenarnya kita semua tidak sadar bahwa sedang mempelajari itu. Ya, kita sedang mempelajari. Apakah dalam benak kita menyebutkan, "Wah, saya harus pelajari sifat dia", Saya rasa tidak. Apakah dalam pdkt kamu terhadap lawan jenis mempelajari sifat nya? Saya rasa iya, tapi kamu terhanyut dalam hari-hari menyenangkan bersamanya, sampai-sampai tidak sadar bahwa kamu sedang mempelajari sifatnya. Begitu pula dengan dosen pembimbing, Saya rasa jika kamu jarang atau sering bertatap wajah, sering menerima ilmu dari nya, kamu sudah tahu apa watak dari dosen pembimbing tersebut. Menurut [Bayu, 2012] sifat dosen terbagi menjadi beberapa sifat, yaitu: Baik, perhatian, galak (killer), kharismatik, humoris, tegas, cerewet, perfeksionis, skeptis. Dari itu semua yang saya takutkan adalah dosen skeptis. Namun, dengan sifat itu mereka berharap bisa membagikan ilmunya kepada mahasiswa mereka walau mungkin sebagian mahasiswa tidak suka dengan itu. Percayalah, mereka ingin membagikan ilmunya kepada kamu dengan cara bermacam-macam yang tadi dijelaskan. Mungkin kamu dan teman-teman kamu memiliki cara yang berbeda dalam menendang bola ke gawang? ada yang melakukan ancang-ancang terlebih dahulu, ada yang mengangkang, ada yang berdiri sambil melototin kiper, ya banyak cara, tujuannya hanya satu, GOAL, kira-kira analogi nya seperti itu.

HARUS GIMANA?

         Apapun sifat dari semua dosen tersebut tujuannya sama. Jika kamu memilih salah satu dari sifat tersebut, hadapilah, jangan mengeluh, siapa yang disalahkan dalam hal ini, Kamu. Jika kamu sudah tahu kamu akan mengeluh setelahnya, mengapa memilih itu. Atau mungkin kamu sudah tahu hal itu namun kesiapan kamu berkata lain, john. Jika kamu sudah tau sifat nya, kamu tahu bagaimana cara untuk menghadapinya. Jika kamu belum tahu, mungkin kamu bisa tanya-jawab kepada teman yang pernah bersamanya. Kamu mungkin akan dapat kejutan, saya contohkan disini jika kamu memilih dosen yang killer. Kejutan apa yang akan kamu jumpai, yaitu: kamu telat sedikit tidak boleh konsultasi, jika kamu tidak menyelesaikan suatu tulisan sampai batas waktu yang dia tentukan kata-kata pedas akan menghampiri kamu, jika kamu menulis sesuatu yang dimatanya dia tidak benar maka tulisan kamu akan penuh coretan indah. Apa yang terjadi setelah itu, kamu terdiam, melamun, curhat kepada teman, ngoceh di facebook, twitter, dan lain-lain. Iya itu akan terjadi jika dilihat dari sisi negatif, sisi positif selalu berkata lain. Jika kamu melihat dari sisi positif, bacalah kembali Bab II kamu akan mengetahui apa sisi positifnya. Jika kamu netral, tidak melihat dari sisi negatif dan positif? Ya itu berarti kamu orang yang woles yang tidak peduli apapun yang terjadi, tapi kamu tidak melihat sisi positif nya. Tapi sayangnya jarang saya menemukan orang yang seperti itu, hehehe.

KESIMPULAN DAN SARAN
             
                    Apa saja yang bisa disimpulkan dari beberapa cerita diatas, yaitu:
  1. Ternyata dalam diri dosen yang galak terdapat tujuan yang baik
  2. Ternyata sisi positif akan lebih membawa kepada hal yang lebih baik
  3. Ternyata sisi negatif pun seperti no. 2, namun galau dulu, ketika baru menyadari kalau itu menyiksa maka akan mulai melihat sisi positif
  4. Beberapa kejutan akan menghampiri, dari semua sifat-sifat dosen yang disebutkan. Terserah kamu mau melihat sisi negatif atau positif.
                   Apa saja yang bisa saya sarankan, baca saja saran berikut ini:
  1. Pilih dengan bijak dosen pembimbing kamu, jangan asal pilih. Kalaupun dijodohkan dengan dosen killer, intinya bersiaplah dan hadapi.
  2. Bawalah bingkisan makanan seperti martabak, bolu kukus, ataupun itu. Mungkin hal itu bisa menyenangkan dia dan berlaku menyenangkan ke tulisan kamu, hehehe.
  3. Jangan nge-drop, jangan, gak enak banget bro, sumpah. Boleh tapi sebentar aja, jangan lama-lama nanti susah move-on, hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar