Soal salary, cukup menggiurkan, apalagi kalau kerja nya di perusahaan asing, dibayar pake dollar. Salary per day di offshore untuk junior (fresh graduate) bisa mencapai Rp. 250.000 - 500.000, tergantung perusahaan masing-masing. Untuk senior (experience) bisa mencapai Rp. 1.000.000/day. Kalau perusahaan asing bisa mencapai $600 USD/day. Berminat? Jangan seneng dulu, persiapkan mental yg baik, fisik yg baik, dan tentu saja kemampuan bertahan di air dengan baik. Oke hadiah bagi yang mau kerja di offshore. Selamat berjuang kawan.
18 Feb 2014
Ayo, kita berkarir di Offshore!
Apa itu pekerjaan offshore? Kalau dari arti kata nya, off berarti lepas dan shore berarti pantai. Yap, lepas pantai, yang berarti pengertian dari pekerjaan offshore itu adalah pekerjaan yang dikerjakan di lepas pantai. Pekerjaannya bermacam-macam, ada kontruksi lepas pantai, survei lepas pantai, dan pengeboran minyak lepas pantai. Ayo mau pilih yang mana?
13 Feb 2014
Indonesia, Bagian dalam 'The Pacific Ring of Fire'
Ring of Fire
(sumber gambar: USGS)
Ring of Fire adalah serangkaian gunung berapi dan situs kegiatan seismik, atau gempa bumi, di sekitar tepi Samudra Pasifik. Ring of Fire tidak seperti cincin melingkar tetapi berbentuk lebih seperti tapal kuda sepanjang 40.000 kilometer (25.000 mil). Sebuah string dari 452 gunung berapi membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, di sepanjang pantai Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, dan Selandia Baru. Berikut adalah beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat daya, berlawanan arah jarum jam):
- Selandia Baru
- Palung Kermadec
- Palung Tonga
- Palung Bougainville
- Indonesia
- Gunung Merapi
- Filipina
- Palung Filipina
- Palung Yap
- Palung Mariana
- Palung Izu Bonin
- Palung Ryukyu
- Jepang
- Gunung Fuji
- Palung Jepang
- Palung Kurile
- Kamchatka
- Kepulauan Aleutia
- Palung Aleutia
- American cordillera
- Alaska
- Pacific Coast Range
- British Columbia
- Barisan Pegunungan Cascade
- Gunung St. Helens
- California
- Meksiko
- Palung Amerika Tengah
- Guatemala
- Nikaragua
Berikut adalah peta lempeng tektonik di wilayah Ring of Fire:
Kita lihat contoh pada kejadian bencana alam tsunami 2004 di Aceh. Gempa bumi besar dan tsunami pada bulan Desember 2004 tersebut berasal dari ujung utara-barat Pulau Sumatera (Palung Jawa-sunda) sebagai hasil dari campuran subduksi & tabrakan antara lempeng India-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia.
Karena situasi seperti itu, sebagian besar Indonesia cukup berrisiko terkena gempa bumi besar. Misalnya pada periode Maret s/d April 2005 saja, Indonesia mengalami total 1061 gempa bumi, yang 40% di antaranya memiliki skala yang signifikan (> 6 Skala Richter), tingkat skala yang bisa membuat kerusakan dalam konstruksi.
Gunung berapi aktif
Karena situasi seperti itu, sebagian besar Indonesia cukup berrisiko terkena gempa bumi besar. Misalnya pada periode Maret s/d April 2005 saja, Indonesia mengalami total 1061 gempa bumi, yang 40% di antaranya memiliki skala yang signifikan (> 6 Skala Richter), tingkat skala yang bisa membuat kerusakan dalam konstruksi.
Gunung berapi aktif
Ring of Fire adalah rumah dari sebagian besar gunung berapi aktif di Bumi, sebagian besar dari mereka terletak di cincin tepi timur. Gunung Ruapehu di Selandia Baru merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif dalam Ring of Fire, dengan letusan kecil tahunan dan letusan besar terjadi sekitar setiap 50 tahun sekali. Gunung tersebut memiliki ketinggian 2.797 meter (9.177 kaki).
Krakatau, sebuah Gunung berapi aktif di Indonesia, meletus lebih sering daripada Gunung Ruapehu, tapi jauh lebih spektakuler. Di bawah Krakatau, Lempeng Australia sedang subduksi di bawah Lempeng Eurasia. Letusan pada tahun 1883 menghancurkan seluruh pulau, pengiriman gas vulkanik, abu, dan batu setinggi 80 kilometer (50 mil) di udara. Letusan gunung berapi tersebut membentuk gunung aktif baru, yaitu Anak Krakatau, yang terbentuk dengan letusan kecil sejak itu.
Krakatau, sebuah Gunung berapi aktif di Indonesia, meletus lebih sering daripada Gunung Ruapehu, tapi jauh lebih spektakuler. Di bawah Krakatau, Lempeng Australia sedang subduksi di bawah Lempeng Eurasia. Letusan pada tahun 1883 menghancurkan seluruh pulau, pengiriman gas vulkanik, abu, dan batu setinggi 80 kilometer (50 mil) di udara. Letusan gunung berapi tersebut membentuk gunung aktif baru, yaitu Anak Krakatau, yang terbentuk dengan letusan kecil sejak itu.
Langganan:
Postingan (Atom)