Pada sore hari yang hangat bersama bala-bala saya ingin menulis tentang perjalanan saya ke Gunung Pangrango. Pada awalnya formasi pendakian adalah sbb:
1. Hadi
2. Bayu
3. Kang diki
4. Inot
5. Rizky
6. Seto
7. Adib
8. Bahrudin
9. Dade
Entah kenapa, mulai mendekati hari H pendakian, satu per satu mulai membatalkan pendakian. Pertama Dade, dikarenakan gak dapet cuti dari kantornya, sisa 8 orang. Eh, Seto malah ikut-ikutan batal dengan masalah yg sama dg Dade. Ya 7 orang cukup seru lah, kita mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk kelengkapan pendakian tanggal 5 April mendatang. Eh, enggak disangka Inot pun membatalkan pendakian, karena baru saja mendapat panggilan kerja di Jakarta, Alhamdulillah selamat buat Inot =D. Sisa tinggal 6 orang, dan fix akan berangkat. Persiapan sudah matang, eh di hari H tiba-tiba Rizky konfirmasi bahwa gak jadi ikut juga karena mendadak gak enak badan, ya daripada dipaksakan lebih baik istirahat. Formasi pun tinggal 5 orang, saya berharap gak ada yang batal lagi, dan alhamdulillah kita fix naik dengan formasi 5 orang ini yaitu: Saya sendiri, Hadi, Kang diki, Adib, Bahrudin.
5 April 2013
Pada sore sebelum keberangkatan saya mulai khawatir, karena hujan gak kunjung berhenti. Sedangkan Hadi dan Kang Diki sudah menunggu. Hadi menunggu di Pura Cimahi, dan Kang Diki sudah menunggu di Terminal Leuwi Panjang. Saya pun terpaksa hujan-hujanan, sebelumnya mampir dulu ke Borma Leuwigajah dalam keadaan basah kuyup untuk beli gas hi-cook, gawat soalnya kalau gak ada barang ini kita bisa kelaparan di gunung. Alhamdulillah walau basah kuyup akhirnya pukul 18.30 sampai di Pura Cimahi untuk menyusul Hadi, dan kita pun bergegas ke Leuwi Panjang untuk bertemu Kang Diki dan segera bergegas ke Cibodas karena sudah terlalu Malam untuk mendaki hari Sabtu jam 01.00. Akhirnya kita bertiga bertemu di Terminal Leuwi Panjang dan langsung naik Bus menuju Cibodas. Di dalam Bus tadinya mau tidur, eh gak tau kenapa ada kernek-kernek agak preman yang bikin gak bisa tidur, bukan karena mengganggu tapi karena bikin ngakak. Mereka godain pedagang burung, pedagang anggur. Mereka juga curhat dg temen-temen nya bahwa istri mereka sangatlah galak, enggak nyangka muka-muka serem mereka ternyata takut sama istrinya -_-. Pukul 22.00 akhirnya kita sampai di Cibodas. Banyak pendaki yang berkumpul disana, tapi gak ada bahrudin dan Adib yang notabene berangkat dari Jakarta. Katanya mereka terjebak macet, ya sudah kita bertiga memutuskan untuk pergi duluan ke basecamp Mang idi untuk makan karena sangat lapar. Setelah sampai di Mang idi naik angkot kuning, wah pendaki yang kumpul disana banyak sekali, rata-rata mereka akan berangkat ke Gunung Gede. Maklum sangat ramai pendaki dikarenakan hari itu adalah awal pembukaan kembali pendakian Gunung Gede-Pangrango setelah 3 bulan tutup. Dan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, makan nasi goreng. Lapar dikarenakan gak sempet makan pas di Rumah. Dan setelah makan habis dan ngobrol ngalor kidul, Bahrudin dan Adib belum kunjung datang. Jadwal pendakian bakal molor nih dari awal rencananya jam 01.00.
6 April 2013
Waktu sudah menunjukkan jam 00.30, akhirnya Bahrudin dan Adib datang, horeee. Dan mereka pun disilahkan makan dan istirahat dulu sebelum pendakian, rencana mendaki pukul 01.00 berangkat diundur jadi jam 03.00. Kita pun ngalor ngidul lagi sambil bobok-bobokan. Waktu sudah menunjukkan jam 02.30, kita pun mempersiapkan diri untuk segera meninggalkan Mang Idi dan bergegas naik ke Pos 1 untuk register ulang + izin naik jam 03.00, karena jadwal pendakian normal adalah jam 07.00, kebayang rame nya kayak gimana, makanya kita milih jam 03.00 dan akhirnya diizinkan berkat lobi Om Hadi. tepat jam 03.00 kita mulai berdoa untuk keselamatan selama pendakian, dan kita mulai bergegas naik dan akan camp di Kandang Badak, target kita sampai di Pos Kandang badak adalah jam 08.00. Akhirnya kita sampai di Pos Panyangcangan, Agak serem lihat jembatan panyangcangan di subuh itu, yang notabene bawahnya Rawa, harus ekstra hati-hati disini karena sebagian jembatan gak ada pegangan pinggirnya. Harum hutan di subuh hari, inilah yang sangat saya sukai, disertai suara-suara indah lainnya. Sampai di air panas, di jalur ini kita akan melewati jalur air panas, yang akan sedikit menghangatkan kaki atau tangan, disini juga harus ekstra hati-hati, jalan licin dan pinggirnya jurang.
salah satu papan informasi air panas
Sedikit narsis, Air Panas di pagi hari:
Orang ganteng
Bahrudin
Adib
Kang diki
Hadi
Agak gak rela ninggalin air panas, karena disini pemandangannya sangat indah + hangat. Tapi kita harus segera sampai di Pos Kandang Badak untuk istirahat. Ternyata tidak sesuai rencana awal, sudah hampir jam 08.00 tetapi pos Kandang batu saja belum nyampe. Slow but sure, yang penting tidak tergesa-gesa untuk segera sampai, nikmati setiap perjalanan. Akhirnya sekitar jam 08.00 kita sampai di pos kandang batu, sedikit penyemangat untuk segera sampai di Kandang Badak.
Sedikit narsis di Pos Kandang batu:
Hadi sama Kang diki gak ikutan
Semangat mulai menggebu ketika sudah sampai pos kandang batu, karena hampir sedikit lagi kita sampai di pos kandang badak, kita pun segera melanjutkan perjalanan. Dan, akhirnya hujan turun di pagi hari, sedikit memberi rasa segar, sekaligus mandi pagi, hehehe. tapi semakin lama hujan makin besar, kita pun mulai memakai ponco/jas hujan masing-masing. Semangat membawa demi makan-makan di pos Kandang Badak. dan akhirnya jam 10.00 kita sampai di pos kandang badak, cuaca masih hujan dan kita segera bangun tenda darurat sambil hujan-hujanan. setelah tenda jadi, langsung masuk dalem tenda, eh tenda masuk air, maklum darurat hahaha. Walhasil kita kedinginan, rokok kretek dan jahe panas memberi sedikit kehangatan. Alhamdulilah jam 12.30 hujan berhenti, kita pun segera memasak dan mengambil persediaan air.
Sedikit narsis di Pos Kandang Badak:
benerin rambut dulu woy jangan dulu difoto =))
Gak tau lagi nyari apa..
Iseng..
Jam 13.00 kita pun segera makan-makan setelah beberapa jam dilanda lavarr, roti, kopi, dan mie instan cukup membuat ganjel perut dan siap untuk modal lanjut Summit Attack ke Puncak Pangrango. Jam 13.30 kita melakukan summit attack, dan kita pun sampai dipersimpangan antara Gn. Gede dan Pangrango.
Sedikit narsis di persimpangan:
Orang ganteng
Gudir jiga power ranger mau berubah -_-
Dan akhirnya kita masuk ke Jalur Pangrango, dan dadah-dadah ke jalur Gede. Dan dengan semangatnya kita berjalan dengan gagah menuju puncak Pangrango, tapi lupa gak bekel extra joss jadi kurang laki -_-. Dan jreng-jreng, rintangan mulai agak menuju level medium, banyak pohon tumbang di jalur ini sehingga kita harus banyak bungkuk atau ngeloncatin itu batang pohon. Alhamdulillah, pemandangan indah, suara burung, sangat memberikan kesejukkan pada hati dan pikiran. Di Kota udah gak mungkin lagi ada kayak gini. Dan sekitar jam 03.00 hujan pun turun kembali, kita segera menggunakan jas hujan. Rintangan perjalanan mulai menuju level Hard, jalanan licin karena hujan, tanjakan terjal, dan kita pun terpaksa ngerangkak untuk lewatin pohon. Di perjalanan menuju puncak ini gak sempet foto-foto, ripuh bro (repot bro), boro-boro foto ngupil aja gak sempet. dan hari mulai gelap, target kita sampai puncak seenggaknya jam 20.00 harus udah sampai karena hujan gak kunjung berhenti. Alhamdulilah sekitar jam 18.00 kita sudah mulai mendekati puncak, badan udah menggigil, tangan udah mengkerut. Kita pun memutuskan untuk lewat jalur cepat, walaupun ekstrem tapi seenggaknya kita akan cepat sampai di puncak, ya paling lambat jam 20.00 kita sudah sampai. Semangat mulai membara, walau nanjak terjal, karena kondisi badan udah rada-rada, mau gak mau kita harus segera sampai puncak. Disini bener-bener tanjakkan sadis, dengan bantuan akar kayu dan bantuan uluran tangan kita bisa melalui tanjakkan itu, bener-bener harus kompak dan saling bantu disini. Dan setelah melewati tanjakkan tersebut, kita dibingungin sama pertigaan, ada kiri ada kanan, kita bingung mau pilih jalur mana, akhirnya hadi memutuskan untuk lwat kiri. tapi lewat jalur itu gak ada pendaki lain, kita hanya ber-5, waktu udah nunjukin jam 20.00, badan dan pikiran sudah lelah membuat kita semua panik. Kita mulai teriak-teriak untuk mencari tanda pendaki lain, awalnya gak ada yg jawab, kita mulai panik lagi. Karena kita hanya belok-belok dan gak kunjung melihat tanda-tanda puncak. Kita pun kembali teriak, alhamdulillah ada yang nyahut, tapi sangat jauh. Kita mulai mengikuti arah suara tersebut, dan harus melewati jalur sempit, kalau gendut bakal ribet gak bisa lewat nih. Akhirnya kita denger suara-suara pendaki, alhamdulillah kita melihat cahaya senter, pikiran sudah agak tenang. Tapi, setelah lewat para pendaki tersebut, pikiran mulai panik lagi karena harus melihat pendaki yg terkena hipothermia. Ya Ampun, badan saya udah menggigil gak karuan, saya takut kena juga. Saya pun langsung bergegas dari situ dan hanya mendoakan semoga pendaki itu baik-baik saja. Alhamdulillah, tepat jam 21.00 kita sampai di 3019 mdpl. Terharu karena kebersamaan selama mendaki dalam kondisi badan saya udah drop karena dari awal summit attack hujan-hujanan dan sempet muter-muter nyari puncak, akhirnya saya bisa sampai disini. Setelah beristirahat dan merokok besar di Puncak, kita pun bergegas ke alun-alun Mandalawangi untuk segera buka tenda karena hujan belum berhenti. Kita pun segera bangun tenda secara darurat lagi karena kondisi badan udah gak karuan. Setelah tenda jadi, tanpa pikir panjang langsung ganti baju yg basah karena badan udah out of heat, alias kedinginan akut. Ada kang hadi dan kang diki menyiapkan minuman hangat, ada bahrudin yang sibuk masang masih modif tenda -_-, Ada bayu dan adib yg atur amanin barang2 di dalem tenda. Setelah ngopi jahe sebentar dan belum sempet masak nasi, hadi,adib dan kang diki udah tidur duluan, karena lapar saya dan bahrudin akhirnya bikin nasi hahaha. Setelah jadi, karena gak enak harus bangunin, kita makan berdua, beruntung adib bangun jadi ikut makan juga. dan setelah itu tanpa pikir panjang langsung ngumpet dan tidur di sleepingbag.
7 April 2013
Jam 05.00 alarm berdering, alhamdulillah bangun dalam kondisi agak enakan. Saya bergegas ke sumber air untuk menyegarkan badan, dinginnya menusuk banget. Suasana pagi hari di alun-alun Mandalawangi bikin mata terkesima, pikiran nyaman, udara yang sangat segar. Dan sempat tercengo-cengo liat ada yang lagi diklat, buka baju dan harus mandi di air terjun. Setelah menyegarkan diri di sumber air dan mengambil air, kita berkumpul di tenda untuk ngalor ngidul kembali, gak lupa mengabadikan diri di tempat yang sangat indah ini.
Narsis besar di Alun-alun Mandalawangi:
Udah puas-puasin di Alun-alun Mandalawangi, akhirnya dengan berat hati kita harus meninggalkan tempat ini dan harus segera pulang ke rumah. Tepat jam 10 kita turun gunung, menikmati kembali hutan gunung gede-pangrango. Oh iya, kebetulan waktu sampai tugu puncak pangrango kan jam 9 malam tuh, belum sempet foto-foto. Sekalian pulang, kita bernarsis kembali di tugu puncak pangrango 3019 mdpl.
Tapi apesnya saya, rokok 1 bungkus terakhir ketinggalan disini -_-. Alhamdulillah ada kang diki yang masih banyak stok Rokok nya, jadi saya selamat deh, hahaha. Seiring menikmati perjalanan, gak kerasa jam 16.00 kita udah sampai di pos kandang badak, udah rada lega karena sudah hampir sampai di bawah. Hujan kembali turun dan terpaksa harus pakai jas hujan yang udah ga layak pakai lagi karena sobek-sobek waktu pendakian. Apesnya lagi efek terpeleset ketika turun di hutan pangrango, kaki saya mulai gak enak dibawa jalan, walhasil saya jadi tim paling belakang sambil jalan terpincang-pincang. Hari mulai gelap dan masih tetep hujan, kalau saya kalah sama rasa sakit di kaki, kapan saya mau sampai rumah, jadi sekuat mungkin saya berusaha gak ngerasa-rasain sakitnya, dan alhamdulillah berkat itu akhirnya sampai di basecamp mang idi. Tanpa pikir panjang, nasi goreng dan teh hangat langsung dipesan dan disantap. Kita memutuskan untuk nginep di basecamp, untuk istirahatin badan, dan juga kaki saya -_- tapi bahrudin dan adib pulang karena besoknya langsung bekerja, rambo abis.
7 April 2013
Pagi hari di basecamp mang idi, lembah gunung pangrango. Sangat indah, ditemani suara aliran sungai, ingin rasanya punya rumah disini. Kegiatan hari itu adalah Pesan sarapan, makan, packing, cegat angkot, cegat bus, turun bus, cegat angkot lagi, dan ini dia yang ditunggu-tunggu,,, tidur di rumah masing-masing.
Alhamdulillah, perjalanan sangat menyenangkan, mengesankan, mengharukan, bernilai, dan sangat amazing sekali. Semoga kita dipertemukan lagi di puncak gunung yang lainnya.
thanks to:
Hadi, sang komando perjalanan, thx trip yang sangat asik nya =D
Kang diki, salam gamers X)), thx atas kopi, jahe, dan rokoknya, =D
Gudir, kesurupan apa cerewed sekalih, koplok X)) thx atas baterenya.
Adib, lain kali kalau bawa rokok jangan 2 batang doang X)) thx atas kameranya =D