22 Feb 2013

Perjalanan hidup

23 Juli 1989, tepat saya hadir di dunia ini. Beruntung walau saya dilahirkan pada saat ekonomi kedua orang tua saya masih sangat minim tapi saya bisa sampai ke tahap start kehidupan saya (sekarang). Dulu rumah saya hanya berukuran 2 x 2 berlokasi di pemukiman kumuh Sukajadi yang mungkin kalau kena hujan kebasahan :'). Bapak, sang pejuang yang sangat saya cintai sampai saat ini dan sang pendamping mama yang berhasil mengubah keadaan tersebut menjadi lebih baik. Dari tempat tersebut kami pindah ke rumah yang layak untuk sekedar berteduh ketika panas dan hujan. Berlokasi di Ledeng tepatnya cirateun, disanalah saya menghabiskan masa kecil saya bersama adik ke-2 saya yang lahir disana. Kami memiliki rumah yang sederhana, dengan kedua pohon cengkeh di halamannya. Ketika bapak akan bergegas bekerja, saya dan adik saya selalu diajak berkeliling dengan motor vespanya, everyday. Dan mama di rumah, membuka sebuah warung kecil, yang masih saya ingat saya selalu ngemil obat maag yang saya ambil secara diam-diam (kalau ga salah waisan) dikarenakan rasanya seperti permen :'). Mencabut selang air tetangga hingga bikin banjir dan saya pun kena pukul mamah, merusak mainan teman hingga didatengin ke rumah sama ibu-nya, ah pokonya masa kecil saya disana menyenangkan.

Tepat tahun 1993, saya sudah tidak tinggal disana lagi, saya pindah ke rumah yang digunakan untuk sekedar berteduh dan berbagi sampai saat ini. Disini saya bertemu dengan sahabat-sahabat yang sampai sekarang ini masih memiliki hubungan yang sangat baik. Tepatnya berada di Kota Cimahi, yang saya cintai sampai sekarang ini dan menjadi Kota sejarah dalam hidup saya. Kehidupan masa kecil saya disini, jarang saya melihat bapak ada di rumah, beliau selalu pergi ke luar kota. Terhibur dengan sebuah pesawat telepon, yang membuat saya menangis kalau bapak menelepon ke rumah karena kangen. Dan sangat terhibur dengan lagu "naek kereta api tut-tut-tut", surprise sebuah kepulangan bapak ke rumah. Kalau bapak sudah di rumah, saya selalu diajak main ke sebuah tempat dimana disitu ada bom-bom car, mandi bola, video game, setiap hari minggu saya selalu menghabiskan waktu disana bersama bapak dan adik saya. Betapa menyenangkannya masa kecil saya disini, tetangga-tetangga banyak yang mengasuh saya, bersama teman-teman kecil lainnya.

Awal pendidikan saya adalah di sebuah TK kecil yang ada di komplek tempat saya tinggal. Dikarenakan saya terlalu manja, ingin selalu bermain. Saya seringkali bolos dan kadang memarahi balik guru saya bila guru memarahi saya, bertengkar dengan teman-teman disana. Saya menghabiskan pendidikan di TK selama 2 tahun yang seharusnya hanya 1 tahun, hahaha. Di bonus 1 tahun pendidikan inilah saya diajarkan kedisiplinan, tatakrama terhadap guru dan teman, kemandirian. Hampir setiap hari di 1 tahun bonus itu saya harus didampingi mama, kalau enggak, saya gak mau pergi ke sekolah, sampai tingkat kekerabatan guru dan mama saya pun menjadi sangat dekat dikarenakan mengurus saya, hahaha, ada baiknya juga ya.

Sampai di tingkat SD, saya masih harus ditemani mama, kalau tidak saya tidak akan sekolah. Sehingga mama menemani saya hingga saya bisa mandiri, tepatnya kelas 2 SD. Karena saya pun mama mempunyai sahabat di sekolah saya, dengan orangtua murid yang sekaligus itu juga sahabat saya pada saat itu. Prestasi saya di SD cukup membanggakan, saya selalu mendapat 10 besar dari kelas 1-4, hingga apapun yang saya minta ke orangtua selalu dipenuhi, dan karena selalu dipenuhi dan saya terlalu menikmati fasilitas tersebut, saya pun anjlok di kelas 5, wah ada 1 nilai merah, saya pun kena marah habis-habisan, dikarenakan itu saya dimasukkan bimbingan belajar di kelas 6, dan itu cukup membantu kembali prestasi saya di sekolah itu, saya kembali mendapat 10 besar di kelulusan SD saya.

Persaingan pada era saya waktu itu sangatlah ketat, nilai rata-rata 8 pun hanya bisa memasuki SMP Negeri yang menempati rangking hampir terakhir, dan saya menempati sekolah itu, harapan saya untuk sekolah di SMP yang saya inginkan gagal hanya berbeda 1 angka pada Nem (Nilai Akhir). Prestasi di kelas 1 SMP saya pun cukup memuaskan kedua orangtua saya, saya kembali mendapat 10 besar disana. Namun di kelas 2 entah mengapa semangat belajar saya turun drastis, nilai akhir di kelas 2 pun tidak memuaskan. Hal itu kembali terjadi di kelas 3, nilai uan saya pun hanya cukup untuk memasuki SMA Negeri di ranking hampir terakhir.

Memasuki kehidupan SMA, meskipun tidak puas karena tidak bisa memasuki SMA yang diinginkan, namun cukup puas karena saya menemukan sahabat-sahabat saya disini. prestasi saya di SMA ini mungkin tidaklah memuaskan dan tidak juga mengecewakan, prestasi saya tidak terlalu menonjol disini. Ditambah saya sudah mulai mengenal bersenang-senang disini. Ke sekolah hanya untuk bermain dengan teman-teman dan bertemu pacar, beruntung saya bisa memasuki kelas IPA yang notabene kelas ini hanya untuk yang memiliki nilai pelajaran eksakta yang bagus. Di kelas IPA ini kembali saya kesulitan untuk bersaing dengan yang lain dalam hal prestasi, saya pun hanya menjadi murid yang biasa-biasa saja, naik kelas dan nilai tidak jelek-jelek amat pun saya sudah bersyukur. Saya dan teman-teman pun memutuskan untuk membuat sebuah band yang akhirnya berhasil memasuki 5 besar band terbaik di sekolah yang bisa tampil di acara besar yang hanya diadakan 1 tahun sekali. Di kelas 3, Saya pun mengikuti sebuah bimbingan belajar untuk membantu saya lulus dan memasuki perguruan tinggi yang diinginkan. Di bimbel tersebut kembali saya menemukan sahabat sampai saat ini. Saya pun lulus dengan hasil yang cukup memuaskan. Saya pun mulai gencar untuk mencari informasi perguruan tinggi yang sangat saya ingin belajar disana. Berbekal materi yang matang, 1 bulan full dengan buku-buku dan latihan soal, saya pun cukup percaya diri untuk mengikuti test. Namun, persiapan saya itu ternyata tidak cukup untuk mengalahkan pesaing-pesaing lain, walaupun saya sudah sangat yakin saya bisa lolos, saya harus menerima kegagalan saya untuk memasuki perguruan tinggi favorit saya. Dengan penuh kekecewaan, saya bingung saya harus memasuki perguruan tinggi apa. Pada saat itu saya sangat minat dengan jurusan yang bisa mengantarkan saya ke dunia biokimia. dan minat saya satu lagi adalah jurusan Teknik Geologi. Di perguruan tinggi swasta, sangatlah jarang menemukan jurusan tersebut, adapun sangat jauh dari tempat tinggal. Hingga akhirnya Bapak saya pun mengantarkan dan mengenalkan saya ke jurusan Teknik Geodesi.

Saya pun kuliah di kampus yang dominan berwarna orange. Saya tidak tahu apa itu Geodesi pada saat itu, pada awal perkuliahan saya masih merasa kecewa karena tidak bisa memasuki perguruan tinggi dan jurusan yang diinginkan. Kuliah saya pun acak-acakan, saya hanya bermain dan bermain. Praktikum pun jarang saya ikuti. Saya hanya menikmati kehidupan saya, bersama sahabat-sahabat saya, dan band saya. Hingga memasuki Tingkat 2 pun IP saya sangat jelek. Hingga akhirnya saya menyadari apa yang ada di geodesi adalah kehidupan saya. Itu ketika saya memasuki tingkat 3 akhir. Saya mulai ingin mempelajari peralatan geodesi, mencari lebih jauh apa sebenarnya yang saya inginkan. Akhirnya waktu menjawab, Bapak saya mengirimkan saya ke kantor tempat ia bekerja, entah bapak saya telah membaca minat saya sejak kecil entah bagaimana, saya sangat menikmati pekerjaan tersebut. Dalam hati berkata, mengapa tidak sejak awal saya diperkenalkan dengan ini semua, mungkin prestasi saya bisa lebih baik. Ya, pekerjaan tersebut berhubungan dengan laut dan dari sejak kecil saya sangat menyenangi lautan. Setelah beres dengan pekerjaan itu pun saya menjadi semangat kuliah, IP semester saya di tingkat 4 cukup bagus, > 3, namun jika diakumulasikan dengan semester2 lalu, IPK saya tetaplah pas-pasan. Saya menyesal, mengapa saya tidak sesemangat ini sejak dulu.

11 Januari 2013 akhirnya saya lulus kuluah. Sudah saatnya penyesalan-penyesalan yang pernah terjadi di hidup saya menjadi literatur kehidupan masa depan saya. Sekarang saya sudah berdiri tepat di garis start, saya berjanji demi hidup saya, saya akan membanggakan kedua orangtua saya. Bismillahirrahmanirrahim.



Bayu Juliana

17 Feb 2013

Perlukah Menuliskan Info Personal (Umur, Agama, Berat&Tinggi Badan, Gender, Status Pernikahan, dll) Pada CV?

Ada yang nanya gini:

kalo dilihat di cv sample yang agan kasih contohnya, ane ga liat ada data pribadi diri kayak nama, tanggal lahir, agama, berat tinggi badan, sama pendidikan sekolah dari sd - sma. itu ga perlu ya gan di tulis di cv?

thanks before gan

JAWABAN:

Coba agan perhatikan lagi di bagian Header, disana ada nama ane, ada alamat dan contact information.

Soal info2 personal, perlu agan tahu informasi seperti agama, tanggal lahir, berat badan/tinggi badan itu sangat..sangat,,sangat personal. Seandainya tidak ada persyaratan agan mesti maksimal berumur 25 tahun, gak perlu cantumin tanggal kelahiran. Jika gak ada persyaratan minimum tinggi badan 160, yaa gak perlu masukin info tinggi badan. Kalo gak ada persyaratan minta info agama, yaa gak perlu cantumin agan beragama islam ato Nasrani atao yang lainnya.

Mengapa? Info2 tersebut terlalu personal dan kadang cenderung menjadi bumerang buat kita. Coba agan semua bayangin, ketika melamar kerja, pastilah HRD yg pertama kali liat CV kita. HRD pastilah juga manusia, se-profesional apapun dia, dia tetep manusia yg terkadang timbul subjektifitas ketika men-shortlist CV-CV yang masuk. Ketika dia liat agama agan, ternyata gak seiman, bisa jadi kemudian CV agan ditolak. Bisa jadi ditolak karena agan sudah terlalu tua misalkan 30 tahun, padahal gak ada batasan umur, tapi karena "selera" si HRD suka yg muda-muda, CV agan kemudian ditolak. Gak cuma HRD, di interview user pun, hal semacam ini bisa saja terjadi, namanya juga manusia..

Sering hal ini terjadi, ane masih inget koq, career advisor ane pas di US sama Saudi menjelaskan, kalau nyantumin info2 personal semacam itu adalah kesalahan dalam penulisan CV, dan sayangnya terlalu banyak yg menyepelekannya terutama di negara kita. Kalau info2 tersebut bukan bahan persyaratan, sebaiknya gak usah dicantumin. Terlebih akan makan banyak "space".

Bagaimana dengan riwayat pendidikan SD sampe SMA? Heheehe.. Ane saranin cukup nyantumin 2 pendidikan terahir maksimal, kalo agan S1, cukup cantumin pendidikan S1 dan SMA [kalo emang ada prestasi bagus di SMA]. Jika agan S2, cantumin pendidikan S1 dan S2. Kenapa? Perusahaan cukup ingin tahu level pendidikan terahir dan ingin tahu juga cukup "relevan"kah background pendidikannya yg terahir dengan posisi yg dilamar?

Ketika agan mau kerja, sebenernya yg diinginkan perusahaan adalah kompetensi apa yg Anda miliki dan seberapa besar kontribusi yg bisa Anda berikan ke perusahaan. Makanya pengalaman kerja sebenrnya jauh lebih dihargai. Untuk freshgrads, tonjolkan pengalaman KP/magang, atau proyek2 selama kuliah...

Okay? Semoga cukup jelass yaa.

Credit to: Sullivanovic Kaskus

Tips dan Trik Melamar Kerja

Keren nih Mas/Mbak yang mau melamar pekerjaan, artikel ini saya dapet dari kaskus, isinya sungguh luarrr biasaaa, saya gak akan pelit untuk ngasih tau tips dan trik ini, silakan dibaca ^_^

========================================================================

Umumnya memang tidak ada tips khusus untuk interview baik HRD ataupun user. Yang ane lakukan juga mirip2 dgn yg lainnya. Setiap mau interview, antara 1 perusahaan dengan perusahaan lainnya wajib melakukan persiapan yg berbeda. Gak asal dateng.. Ada hal khusus yg wajib ane lakukan sebelum, selama dan setelah interview:

(1) Kuasai CV agan
Bukan rahasia lagi, kalau freshgrads umumnya akan mendapati pertanyaan2 terkait isi CV/Resume. So, gak ada jalan lain, selain menguasai CV agan, dan siapkan jawaban kalau agan diminta menjelaskan lebih jauh info-info yang agan tulis di CV.

(2) Mempelajari profil perusahaan [wajib ni gann]
Mempelajari sejarah, produk & service, dan berita2 terbaru perusahaan. Dengan tahu hal2 tersebut kita akan kelitan "well prepared" dan kualitas jawab dan pertanyaan kita akan lebih terlihat excellent

(3) Pelajari Posisi dan Job Desk Posisi yg kita lamar

Dengan tahu job desk nya, maka jawaban2 kita bisa kita sesuaikan, dan kita bisa tahu relevansi job desk posisi yg kita incar dengan pengalaman kita dan skill kita..

(4) [Jika memungkinkan] pelajari calon interviewernya
Penting ni broo,,,ane pernah gagal di user gara2 nggak "klik" sama si user. Bodohnya ane waktu itu, ane gak pelajari dulu profil si user, padahal beberapa hari sebelumnya ane dkasih tahu si user adalah si XXX.. Seharusnya ane bisa cari profilnya di Facebook atau Linkedin. Dengan tahu profilnya, kita bakal tahu background dia.. Ini pentink lho gann !

(5) Buat daftar "tanya-jawab" interview sebelum hari H
Beberapa hari sebelum hari H, agan sebaiknya menyiapkan daftar pertanyaan2 yg mungkin akan ditanyakan pas interview, skalian agan kasih jawabannya. Selanjutnya agan pelajari daftar tanya-jawab tersebut, dan kalau perlu pelajari sampe agan bisa hafal dan fluent dalam menyampaikannya. Tujuannya jelas biar agan jauh lebih siap dan "more organized" dalam menjawab setiap pertanyaan dari HRD/user.

(6) Jangan lupa nyiapin 1 atau 2 pertanyaan [pertanyaan yg berkualitas tentunya].
Ane sarankan untuk menyiapkan 2 pertanyaan ini sebelum interview, dan pilih pertanyaan2 yg cerdas . Sebagai contoh:
When reading through current business articles, I was interested to learn that Exxon Mobil is proceeding with full development of Banyu Urip field in Cepu Block. Once the 3 years EPC contract is completed, the field is expected to produce oil with optimum production rate, 165,000 barrels per day. I have been curious, what is the most enjoyed about working in this area and challenge that mostly dealt with?

(7) Di akhir interview agan mengucapkan kata-kata penutup
Kata penutup bisa kayak gini "Saya ucapkan terimaksih lagi buat kesempatan yang sudah diberikan ke saya untuk bisa bertemu dengan Anda di interview ini. Saya yakin dengan kemampuan yang saya punya saya akan menjadi aset yang berharga di perusahaan Anda"... ni contoh simple nya gan, agan bisa modifikasi lahh...Indo ato inggris tergantung wawancaranya..

(8) Minta business card alias kartu nama gan
Selain keliatan professional, kita dinilai menghargai networking dan kenalan baru. Cek alamat emailnya..

(9). Trus jangan lupa nanti kirim "Thank You Letter" ke si user...
Banyak yang menyepelekan hal ini, padahal dengan mengirimkan surat terimakasih bisa jadi agan akan mendapatkan nilai tambah di mata HRD/user. Yang lebih penting agan akan lebih diingat sama mereka..

Okay gann...begitulahh tips ane Selamat Mencoba

Credit to: Sullivanovic Kaskus



Tentang jalan hidup


Jalan Hidup



Setiap orang tentunya memiliki jalan hidup masing-masing. Jalan hidup ini menentukan sebuah masa depan diri seseorang. Jalan hidup itu idealnya dibentuk ketika seseorang itu sudah dalam keadaan 'senang berpikir', 'senang berangan-angan'. Hal ini biasanya terbentuk ketika ia masih duduk di bangku sekolah. Hal itulah yang perlu dimiliki seseorang ketika pada saat ia mencari jati diri.

Banyak orang-orang baru menemukan jalan hidup malah setelah ia sudah dalam suatu proses tersebut. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang mengeluh 'BOSAN JADI PEGAWAI, banyaknya PENGANGGURAN, PHK yang disebabkan kinerja kurang baik.

Mengapa bisa terjadi seperti itu?? Jawabannya adalah:


KELIRU DALAM MEMILIH JALAN HIDUP 
Ya, ini jawaban yang sangat tepat. kalau dimisalkan, Mungkinkah pernah denger Lionel Messi bosan menjadi pemain sepakbola? Pernahkan denger para pemain sepakbola bahkan di klub kecil yang 'menangnya dikit kalahnya banyak' bilang bosan jadi pemain sepakbola? Padahal dia adalah PEGAWAI, dia memiliki seorang bos. Mengapa dia sangat senang pada pekerjaanya itu, Iya itu adalah jalan hidup yang ia pilih pada saat beranjak remaja, bahkan ketika masih kecil. Pekerjaan seberat apapun, sepusing apapun, bahkan gaji kecil sekalipun, jika ia menyenangi hal tsb, dia tidak akan pernah membenci pekerjaan itu, apalagi bilang 'Ah gua bosan' Saya rasa gak ada . Justru hal itu berpengaruh kepada Meningkatnya karir yang ia geluti, USEFUL, tentunya Bermanfaat.

Tentukanlah Jalan Hidupmu sejak dini maka masa depanmu akan terasa menyenangkan dan bahagia
Dengan apa, yaitu:
 1. Tentukan apa keinginan kamu di masa depan, hal ini tentunya bagus dirancang ketika masih remaja, bisa pada saat sekolah SMP maupun SMA.
2. Pelajari dan cari tau terus apa yang bisa membantu keinginan kamu tersebut tercapai.
3. Pilih jurusan sekolah atau kuliah agan sesuai dengan apa keinginan kamu tersebut. Jangan bingung, hindari doktrin teman/saudara, ikut teman/saudara, bahkan suruhan orang tua kamu. Yang bercita-cita kan kamu, bukan mereka

Jika ketiga hal itu berjalan dengan baik, otomatis bisa membantu mengangkat status NEGARA KITA TERCINTA INI. Negara ini akan tetap menyandang status BERKEMBANG, jika dalam memilih jalan hidup saja PLIN-PLAN. Faktanya, Negara Indonesia penuh dengan sumber daya mineral yang melimpah tapi apakah Indonesia negara maju? Siapa yang memegang kendali atas semua tersebut? Jawab aja sendiri ^_^
Apa alasan utama nya? SDM yang kurang? Tepat sekali.

Jika jalan kamu ingin jadi wirausahawan, jadilah wirausahawan yang baik. Jika jalan kamu ingin jadi seorang pegawai instansi pemerintah atau swasta, jadilah pegawai yang baik. Jika jalan kamu ingin jadi atlet, jadilah atlet yang baik. Jika jalan kamu ingin jadi seniman, jadilah seniman yang baik. Jika kamu ingin jadi politikus, jadilah politikus yang baik. Apapun yang kamu pilih jadikan lah itu  terbaik buat diri agan sendiri, terlebih buat negara kita ini.

by: Bayu Juliana

Sekedar bekerja atau meniti karir?

Perjalanan karir diibaratkan sebagai upaya menabung dalam menanti buah kesabaran akan sebuah masa depan yang diinginkan. Karena menabung dalam berkarir merupakan segi awal meraih cita-cita. Background pendidikan di tahun sekarang ini menjadi bahan perbincangan para perusahaan saat memilih kandidat baru yang capable. Faktor pendidikan dengan lulusan ternama menjadi poin plus.

Dengan memiliki ijazah sarjana merupakan momentum awal dalam meniti karir. Gambaran ini menjadi tolak ukur awal yang dapat diartikan sebagai perencanaan karir di awali denganfaktor pendidikan. Perencanaan meniti karir dimulai sejak awal dalam memandang sejauh mana kita merencanakan.
Visi, Misi, dan Tujuan; Dalam kehidupan Anda harus memiliki target akan pencapain yang mencakup 3 prinsip yaitu visi, misi dan tujuan. Bagaimana Anda melihat diri Anda, diri Anda sendiri dalam melihat sisi kehidupan, profesi, serta hubungan Anda 5 tahun yang akan datang?
Value Kepribadian; Pencapaian sebuah kesuksesan didukung dengan motivasi pada diri sendiri. Sebagai contoh, dalam lingkungan sosial apakah Anda rela mementingkan kepentingan orang lain dari pada kepentingan Anda pribadi, dalam hal membantu masyarakat dan orang-orang di sekitar Anda.
Kemampuan Bakat dan Keahlian; Setiap Individu memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda, kenali kepribadian seperti apa yang Anda miliki? Sebagai contoh, apakah Anda adalah seorang yang sering berkata jujur, terbuka dan antusias. Asah keahlian yang Anda miliki saat ini, karena hal ini menjadi sangat berguna dalam aktifitas Anda sehari–hari.
 
Rata-rata setiap fresh graduate yang baru saja lulus pasti hanya memikirkan satu hal: kapan keterima kerja. Mendapatkan pekerjaan memang sudah menjadi tujuan pasti bagi para fresh graduate selanjutnya. Namun banyak dari fresh graduate yang belum menyadari apa yang seharusnya mereka cari.
Ya, banyak dari fresh graduate lebih memilih untuk sekedar mendapatkan pekerjaan dengan instant. Alhasil, banyak dari mereka yang bekerja di luar bidang studi yang mereka pelajari di bangku kuliah. Tidak ada salahnya, tapi apa yang terjadi kemudian? Mereka kemudian serasa seperti membuang waktu percuma, mempelajari bidang baru mulai dari nol lagi dan tak jarang dari mereka menghadapi rasa bosan sebagai musuh utama. Mungkin tidak semua bidang pekerjaan yang melenceng terasa membosankan.
Sebut saja mereka yang menjadikan hobi sebagai profesi. Misalnya seorang lulusan akuntansi yang gemar fotografi dan kemudian menjadi fotographer, siapa yang berani bertaruh bahwa dia akan bosan menjadi fotographer dalam waktu dekat?
 
Prospek Karir? Ada orang bijak berkata, yang membedakan calon buruh dan calon direktur adalah bagaimana pola pikir mereka dalam menghadapi hidup. Calon buruh berpikir “yang penting hari ini saya bisa hidup”, sedangkan calon direktur berpikir “bagaimana hidup saya
nanti?”. Dari sini bisa kita pelajari bahwa berpikir jauh ke depan lebih baik dibandingkan sekedar mencari kepuasaan sesaat. Sama halnya seperti menentukan karir. Sebagai fresh graduate, tanyakan lagi ke dalam diri Anda, apa sebenarnya yang Anda cari? Jangan hanya karena segilintir rupiah saja lalu mengorbankan karir dan masa depan Anda. Jangan sampai Anda salah mengambil keputusan yang membuat karir Anda stuck dan tidak ada kemajuan.
Sebaiknya Anda berpikiran matang-matang sebelum mencari kerja, pilihlah jenis pekerjaan
yang Anda sukai dan bersabarlah sedikit. (*)

Sumber: